Media Permainan Ular Tangga
Ular tangga menjadi bagian dari permainan tradisional di Indonesia
meskipun tidak ada data yang lengkap mengenai kapan munculnya permainan
tersebut.Pada zaman dulu, banyaknya anak-anak Indonesia yang bermain ular
tangga membuat permainan ini menjadi sangat populer di masyarakat. Permainan
ini ringan, sederhana, mendidik, menghibur dan sangat berinteraktif jika
dimainkan bersama – sama.
Ada permainan ular tangga, medan permainan adalah sebuah papan
atau karton bergambar kotak-kotak bisaanya berukuran 10x10 kotak. Tiap kotak
diberi nomor urut mulai dari nomor 1 dari sudut kiri bawah sampai nomor 10 di
sudut kanan bawah, lalu dari kanan ke kiri mulai nomor 11 baris kedua sampai
nomor 20 dan seterusnya sampai nomor 100 di sudut kiri atas. Kotak-kotak
tertentu berisi gambar yang mengandung pesan atau perbuatan. Ada pesan atau
perbuatan baik, ada yang buruk. Pesan atau perbuatan baik bisaanya diganjar
dengan kenaikan ke kotak yang lebih tinggi lewat tangga, sedangkan pesan atau
perbuatan buruk dihukum dengan penurunan ke kotak lebih rendah melewati ular. Karena
itu dinamakan Ular Tangga.
Tidak ada bentuk standar dari papan ular tangga. Setiap orang
dapat menciptakan sendiri papan mereka dengan jumlah kotak, ular dan tangga
yang berlainan.Di bawah ini adalah gambar dari salah
satu papan ular tangga.
Gambar 1 : papan ular
tangga dengan dadu dan bidaknya.
Permainan
sederhana namun mengasyikkan ini tersebar di seluruh dunia dan umumnya memiliki
ciri yang sama dengan nama yang umumnya merupakan terjemahan dari kata ular dan
tangga dalam bahasa masing-masing. Dalam bahasa Inggris misalnya dinamakan Snakes-and-Ladders.
Ada beberapa aturan dalam penggunaan media permainan ular tangga diantaranya
adalah:
1.
Semua
pemain memulai permainan dari petak nomor 1 dan berakhir pada petak nomor
100.
2.
Terdapat
beberapa jumlah ular dan tangga yang terletak pada petak tertentu pada papan
permainan.
3.
Terdapat
1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan
jumlah pemain. Bisaanya bidak menggunakan warna yang berbeda untuk setiap
pemain, tidak ada aturan tertentu untuk jenis bidak yang harus digunakan.
4.
Panjang
ular dan tangga bermacam-macam, ular dapat memindahkan bidak pemain mundur
beberapa petak, sedangkan tangga dapat memindahkan bidakpemain maju beberapa
petak.
5.
Sebagian
dari ular dan tangga adalah pendek, dan hanya sedikit tangga yang panjang. Pada beberapa papan bermain terdapat ular
pada petak nomor 99 yang akan memindahkan bidak pemain jauh ke bawah.
6.
Untuk
menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, bisaanya dilakukan pelemparan
dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi ialah yang mendapat
giliran pertama.
7.
Semua
pemain memulai dari petak nomor 1.
8.
Pada
saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat memajukan bidaknya beberapa
petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.
9.
Bila
pemain mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapat
giliran sekali lagi untuk melempar dadu dan memajukan bidaknya sesuai dengan
angka yang diperoleh dari pelemparan dadu terakhir.
10. Boleh terdapat lebih dari 1 bidak pada suatu petak.
11. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang
mengandung kaki tangga, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang
ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut.
12. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang
mengandung ekor ular, maka bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang
ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut.
13. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang
pertama kali berhasil mencapai petak 100.
Kegiatan Pembelajaran :
-
Guru
menyampaikan materi yang akan diajarkan
-
Siswa disuruh
menunjukkan dan menghitung benda-benda apa saja yang ada di kelas.
-
Guru
menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan permainan ular
tangga.
-
Guru membagi anak dalam beberapa kelompok
-
Kemudian guru
menjelaskan aturan permainannya
-
Terdapat
1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan
jumlah pemain.
-
Semua
pemain memulai dari petak nomor 1.
-
Pada
saat gilirannya, siswa melempar dadu dan dapat memajukan bidaknya beberapa
petak sesuaidengan angka hasil lemparan dadu.
-
Bila siswa
mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapat giliran
sekali lagi untuk melempar dadu.
-
Jika
bidak siswa berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka siswa
memperoleh pertanyaan penjumlahan pengurangan dari guru. Jika siswa bisa
memjawabnya, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk
oleh puncak dari tangga tersebut. Dan jika siswa tidak bisa menjawab, maka dia
akan tetap dikotak itu.
-
Jika
bidak siswa berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka akan
mendapatkan pertanyaan lagi dari guru. Dan jika dia tidak bisa menjawab maka bidak
tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular
tersebut. Tetapi bila pertanyaannya bisa dijawab, dia tidak akan turun ke
kepala ular.
-
Pemenang
dari permainan ini adalah siswa yang pertama kali berhasil mencapai petak 50.
-
Bagi siswa
yang memenangkannya akan diberikan hadiah
-
Secara berurutan siswa disuruh
menyebutkan bilangan dari 1-50 yang terdapat pada papan ular tangga.
-
Siswa diajak membilang loncat 2, 3, 4, 5
dan lainya
Keterkaitan Media Pembelajaran,
Konsep Matematika, dan Permainan Ular Tangga
Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan untuk terjadinya proses belajar. Dengan media siswa mendapat banyak
informasi sehingga meteri akan semakin jelas dan mudah dimengerti. Selain itu,
media juga dapat mengurangi keterbatasan guru atau buku dan meningkatkan daya
tarik terhadap materi yang sedang diajarkan sehingga siswa lebih berminat untuk
belajar. Dalam pembelajaran matematika, digunakannya media yaitu agar dapat
menjembatani antara konsep – konsep matematika yang abstrak menjadi lebih
kongkrit, sehingga anak dapat memahami matematika yang disajikan oleh guru.
Penggunaan
permainan ular tangga dalam pembelajaran terbukti dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam memahami
konsep bilangan 1 sampai 50 pada anak – anak Kelas 1 SD. Peningkatan ditandai dengan meningkatnya kelancaran
menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 50, menunjukkan benda untuk bilangan 1
sampai 50, memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 50.
Penggunaan media permainan ular tangga sebagai media pembalajaran
dapat digunakan sebagai salah satu
alternative untuk dapat mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan. Guru dapat
menggunakan media permainan ular tangga yang direkomendasikan dalam pembelajaran
metematika di SD yang merupakan permainan yang disukai anak – anak karena cara
memainkannya yang sangat mudah dan menarik.
Secara umum bahwa media permainan ular tangga dapat diberikan
untuk anak usia 5-7 tahun dalam rangka menstimulasi berbagai bidang
pengembangan seperti kognitif, bahasa dan sosial. Keterampilan berbahasa yang
dapat distimulasi melalui permainan ini misalnya kosakata naik turun, maju
mundur, ke atas – ke bawah, dan lain sebagainya.Keterampilan sosial yang
dilatih dalam permainan ini di antaranya kemauan mengikuti dan mematuhi aturan
permainan, bermain secara bergiliran. Keterampilan kognitif matematika yang
terstimulasi yaitu menyebutkan urutan bilangan, mengenal lambang bilangan dan konsep bilangan.
NAMA : LILIK HANDAYANI
NIM : 201010480321051
JURUSAN : PSKGJ-PGSD
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HOMEBASE NGIMBANG - LAMONGAN
udah aku lihat non.mkaci
BalasHapusTerimakasih atas informasinya. Berkat anda saya dapat menyelesaikan tugas BIK (Bahasa Indomesia Keilmuan) Saya. Thanks
BalasHapusSaya terinspirasi metode belajar anda
BalasHapus