halaman

Rabu, 12 Desember 2012

Media Permainan Ular Tangga


Media Permainan Ular Tangga

Ular tangga menjadi bagian dari permainan tradisional di Indonesia meskipun tidak ada data yang lengkap mengenai kapan munculnya permainan tersebut.Pada zaman dulu, banyaknya anak-anak Indonesia yang bermain ular tangga membuat permainan ini menjadi sangat populer di masyarakat. Permainan ini ringan, sederhana, mendidik, menghibur dan sangat berinteraktif jika dimainkan bersama – sama.
Ada permainan ular tangga, medan permainan adalah sebuah papan atau karton bergambar kotak-kotak bisaanya berukuran 10x10 kotak. Tiap kotak diberi nomor urut mulai dari nomor 1 dari sudut kiri bawah sampai nomor 10 di sudut kanan bawah, lalu dari kanan ke kiri mulai nomor 11 baris kedua sampai nomor 20 dan seterusnya sampai nomor 100 di sudut kiri atas. Kotak-kotak tertentu berisi gambar yang mengandung pesan atau perbuatan. Ada pesan atau perbuatan baik, ada yang buruk. Pesan atau perbuatan baik bisaanya diganjar dengan kenaikan ke kotak yang lebih tinggi lewat tangga, sedangkan pesan atau perbuatan buruk dihukum dengan penurunan ke kotak lebih rendah melewati ular. Karena itu dinamakan Ular Tangga.
Tidak ada bentuk standar dari papan ular tangga. Setiap orang dapat menciptakan sendiri papan mereka dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan.Di bawah ini adalah gambar dari salah satu papan ular tangga.


Gambar 1 : papan ular tangga dengan dadu dan bidaknya.

Permainan sederhana namun mengasyikkan ini tersebar di seluruh dunia dan umumnya memiliki ciri yang sama dengan nama yang umumnya merupakan terjemahan dari kata ular dan tangga dalam bahasa masing-masing. Dalam bahasa Inggris misalnya dinamakan Snakes-and-Ladders.
Ada beberapa aturan dalam penggunaan media permainan ular tangga diantaranya adalah:
1.      Semua pemain memulai permainan dari petak nomor 1 dan berakhir pada petak nomor 100. 
2.      Terdapat beberapa jumlah ular dan tangga yang terletak pada petak tertentu pada papan permainan.
3.      Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah pemain. Bisaanya bidak menggunakan warna yang berbeda untuk setiap pemain, tidak ada aturan tertentu untuk jenis bidak yang harus digunakan.
4.      Panjang ular dan tangga bermacam-macam, ular dapat memindahkan bidak pemain mundur beberapa petak, sedangkan tangga dapat memindahkan bidakpemain maju beberapa petak. 
5.      Sebagian dari ular dan tangga adalah pendek, dan hanya sedikit tangga yang panjang.  Pada beberapa papan bermain terdapat ular pada petak nomor 99 yang akan memindahkan bidak pemain jauh ke bawah.
6.      Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, bisaanya dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi ialah yang mendapat giliran pertama.
7.      Semua pemain memulai dari petak nomor 1.
8.    Pada saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat memajukan bidaknya beberapa petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.
9.    Bila pemain mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapat giliran sekali lagi untuk melempar dadu dan memajukan bidaknya sesuai dengan angka yang diperoleh dari pelemparan dadu terakhir.
10.  Boleh terdapat lebih dari 1 bidak pada suatu petak.
11.  Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut.
12.  Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut. 
13.  Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang pertama kali berhasil mencapai petak 100.

  
Kegiatan Pembelajaran :
-          Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan

-          Siswa disuruh menunjukkan dan menghitung benda-benda apa saja yang ada di kelas.
-          Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan permainan ular tangga.
-           Guru membagi anak dalam beberapa kelompok

-          Kemudian guru menjelaskan aturan permainannya
-          Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah pemain.
-          Semua pemain memulai dari petak nomor 1.
-          Pada saat gilirannya, siswa melempar dadu dan dapat memajukan bidaknya beberapa petak sesuaidengan angka hasil lemparan dadu. 
-          Bila siswa mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapat giliran sekali lagi untuk melempar dadu.
-          Jika bidak siswa berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka siswa memperoleh pertanyaan penjumlahan pengurangan dari guru. Jika siswa bisa memjawabnya, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut. Dan jika siswa tidak bisa menjawab, maka dia akan tetap dikotak itu.
-          Jika bidak siswa berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka akan mendapatkan pertanyaan lagi dari guru. Dan jika dia tidak bisa menjawab maka bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut. Tetapi bila pertanyaannya bisa dijawab, dia tidak akan turun ke kepala ular.
-          Pemenang dari permainan ini adalah siswa yang pertama kali berhasil mencapai petak 50.
-          Bagi siswa yang memenangkannya akan diberikan hadiah
-          Secara berurutan siswa disuruh menyebutkan bilangan dari 1-50 yang terdapat pada papan ular tangga.
-          Siswa diajak membilang loncat 2, 3, 4, 5 dan lainya

Keterkaitan Media Pembelajaran, Konsep Matematika, dan Permainan Ular Tangga

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang  pikiran, perasaan, dan kemauan untuk terjadinya proses belajar. Dengan media siswa mendapat banyak informasi sehingga meteri akan semakin jelas dan mudah dimengerti. Selain itu, media juga dapat mengurangi keterbatasan guru atau buku dan meningkatkan daya tarik terhadap materi yang sedang diajarkan sehingga siswa lebih berminat untuk belajar. Dalam pembelajaran matematika, digunakannya media yaitu agar dapat menjembatani antara konsep – konsep matematika yang abstrak menjadi lebih kongkrit, sehingga anak dapat memahami matematika yang disajikan oleh guru.
Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran terbukti dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam memahami konsep bilangan 1 sampai 50 pada anak – anak Kelas 1 SD. Peningkatan  ditandai dengan meningkatnya kelancaran menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 50, menunjukkan benda untuk bilangan 1 sampai 50, memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 50.
Penggunaan media permainan ular tangga sebagai media pembalajaran dapat digunakan sebagai salah satu  alternative untuk dapat mengembangkan kemampuan  mengenal konsep bilangan. Guru dapat menggunakan media permainan ular tangga yang direkomendasikan dalam pembelajaran metematika di SD yang merupakan permainan yang disukai anak – anak karena cara memainkannya yang sangat mudah dan menarik.
Secara umum bahwa media permainan ular tangga dapat diberikan untuk anak usia 5-7 tahun dalam rangka menstimulasi berbagai bidang pengembangan seperti kognitif, bahasa dan sosial. Keterampilan berbahasa yang dapat distimulasi melalui permainan ini misalnya kosakata naik turun, maju mundur, ke atas – ke bawah, dan lain sebagainya.Keterampilan sosial yang dilatih dalam permainan ini di antaranya kemauan mengikuti dan mematuhi aturan permainan, bermain secara bergiliran. Keterampilan kognitif matematika yang terstimulasi yaitu menyebutkan urutan bilangan, mengenal lambang bilangan dan konsep bilangan.
  
NAMA            : LILIK HANDAYANI
NIM                : 201010480321051
JURUSAN      : PSKGJ-PGSD
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HOMEBASE  NGIMBANG - LAMONGAN 

3 komentar:

  1. Terimakasih atas informasinya. Berkat anda saya dapat menyelesaikan tugas BIK (Bahasa Indomesia Keilmuan) Saya. Thanks

    BalasHapus
  2. Saya terinspirasi metode belajar anda

    BalasHapus